Selasa, 17 Mei 2016

Ulasan Film Ketika Tuhan Jatuh Cinta



Ulasan Film Ketika Tuhan Jatuh Cinta

Ketika Tuhan Jatuh Cinta adalah film drama Indonesia tahun 2014. Film ini dibintangi oleh Reza Rahadian, Renata Kusmanto, dan Aulia Sarah. Film ini dirilis pada tanggal 5 Juni 2014. Film ini menceritakan tentang lika-liku kehidupan seorang pelukis pasir bernama Fikri yang diperankan oleh Reza Rahadian.

Cerita diawali di sebuah desa di kawasan Garut yang terletak di pinggir Pantai. Abahnya Fikri (Joshua Pandelaki ) tidak menyetujui Fikri untuk kuliah,  ia menyuruh Fikri untuk menjadi marbot masjid. Karena Fikri tidak mau menuruti kemauan abahnya, akhirnya ia terpaksa keluar dari rumahnya.

Fikri memutuskan hidup di kota dengan menujal lukisannya, namun sayang, tidak ada yang mau membeli lukisannya. Singkat cerita, Fikri akhirnya bertemu dan dibantu oleh seorang seniman bernama Koh Acong (Didi Petet) serta anak perempuan cantiknya Lidya (Renata Kusmanto). Akhirnya lukisan Fikri bisa terjual, dan ia bisa kuliah. Di tempat kuliahnya, ia bertemu pujaan hatinya bernama Leni (Aulia Sarah) yang menjadi asisten dosen. Leni dan Fikri sebenarnya sama-sama suka namun mereka pendam perasaannya masing-masing hingga suatu saat mereka mengungkapkan perasaan mereka.

 Namun sayang, saat mereka merencanakan khitbah, ayah Leni (Roy H.Karyadi) menjodohkan Leni dengan laki-laki lain. Leni tidak mau menerima kenyataan dan mengajak Fikri untuk kawin lari, tetapi Fikri menolak ajakan Leni tersebut.Fikri menyuruh Leni menuruti kata orang tua nya Sementara Lidya ternyata jatuh hati kepada Irul (Ibnu Jamil), sahabat Fikri yang playboy. Hingga suatu hari Lidya hamil, dan Irul tidak mau bertanggungjawab. Koh Acong yang mengetahui keadaan ini akhirnya terkena serangan jantung.
  
Sementara itu, Humaira terpaksa melepas jilbabnya diam-diam agar diterima bekerja di sebuah hotel. Dan suatu hari, Fikri tak sengaja bertemu Humaira dan menemukan adiknya melepas jilbabnya. Sebagai seorang kakak, Fikri berusaha menyadarkan Humaira. Ujian kembali datang ketika ayah ibu Fikri meninggal dunia pada saat yang bersamaan.

Di sisi lain, Leni tidak bahagia dengan pernikahan paksanya berniat melepaskan diri, Fikri justru mulai dekat dengan Shira (Enzy Storia), seorang penggemar setia lukisannya. Sementara itu, Lidya juga mulai menaruh hati pada Fikri. Pada suatu pertemuan Fikri diam-diam jatuh hati pada Shira. Tapi konflik selanjutnya masih menggantung karena Shira yang berniat untuk pergi beralajar di negri Perancis.

Menurut saya, Film Ketika Tuhan Jatuh Cinta ini bagus dan cocok untuk dilihat remaja atau orang dewasa karena banyak sekali pelajaran yang dapat kita peroleh, kita juga bisa mengetahui perjalanan hidup tidaklah selalu mulus, pasti ada halangan yang menyertainya. Namun, menurut saya film ini memiliki alur yang kurang menarik sehingga membuat bosan. Tetapi, film ini juga memiliki kelebihan, dalam film ini ajaran agama yang sangat dijunjung tinggi, terlihat saat Humaira memakai kembali kerudungnya, juga saat abah dan ibunya meninggal, Humaira dan Fikri menerima dengan tabah.

Dalam film ini, kita diajarkan untuk selalu bersabar dan tabah dengan cobaan yang menimpa hidup kita, karena Allah akan selalu menolong kita saat kita mengalami kesusahan.